Di Desa Paras, Kecamatan Tegalsiwalan, Probolinggo, lahirlah seorang pemuda dengan semangat perubahan yang tak pernah padam bernama Moch Alfin Thomas. Putra kelahiran 4 April 2002 ini, baru saja ditetapkan menjadi Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Namun, perjalanan menuju puncak kepemimpinan ini penuh dengan perjuangan dan dedikasi yang luar biasa.

Perjalanan Alfin dimulai saat ia menempuh pendidikan sebagai santri di MA Zainul Hasan 1 Genggong. Di sanalah ia pertama kali mengenal arti penting perubahan dan bagaimana generasi milenial harus mengenal Islam dengan penuh cinta dan semangat. "Di MA Zaha, saya belajar bahwa perubahan itu penting, dan perubahan itu harus dimulai dari diri sendiri," kenangnya.

Di madrasah ini pula, Alfin mulai menunjukkan bakat kepemimpinannya. Menjadi Ketua OSIS pada tahun 2019-2020, ia mulai merasakan tanggung jawab memimpin dan menggerakkan teman-temannya menuju arah yang lebih baik. "Menjadi Ketua OSIS adalah titik awal di mana saya menyadari bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang memimpin, tetapi juga tentang melayani," ujarnya.

Meniti Langkah di Dunia Perkuliahan

Saat memasuki bangku kuliah di UINSA, Alfin semakin memahami arti dari perjuangan dan perubahan. Ia memilih Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, yang menjadi wadah bagi dirinya untuk mengembangkan potensi dan menyuarakan aspirasi.

Tidak berhenti di situ, Alfin aktif dalam berbagai organisasi, mulai dari menjadi Koordinator Kajian dan Keilmuan di Ikatan Mahasiswa Probolinggo, Ketua PMII Rayon Dakwah dan Komunikasi hingga menjabat sebagai Koordinator Kewirausahaan di Ikatan Santri dan Alumni Pesantren Zainul Hasan Genggong Cabang Surabaya. "Setiap organisasi memberikan saya pelajaran berharga tentang kepemimpinan, kerja sama, dan pentingnya inovasi," jelasnya.

Belajar dan Mengabdi

Alfin terus mendedikasikan dirinya untuk kegiatan organisasi dan komunitas. Sebagai Pengurus Departemen Kominfo di Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, ia berperan aktif dalam berbagai kegiatan kampus. "Saya selalu percaya bahwa ilmu harus diamalkan, dan organisasi adalah tempat di mana kita bisa belajar sekaligus berkontribusi," ungkapnya.

Pengabdiannya kepada Pesantren adalah ketika ia terpilih menjadi Ketua Pelaksana Expo Campus Tanaszaha se-Nusantara pada tahun 2023-2024. Di bawah kepemimpinannya, kegiatan ini berhasil dilaksanakan dengan sukses. Kegiatan tersebut menjadi ajang besar bagi para alumni yang ada di Perguruan Tinggi memberikan motivasi kepada santri kelas akhir di Pesantren Zainul Hasan Genggong untuk memilih tempat studi lanjutan mereka berikutnya.

Menjadi Presiden Mahasiswa UINSA

Dengan dukungan dari teman-teman, kerabat, dan seluruh pihak yang percaya padanya, Alfin akhirnya terpilih sebagai Presiden Mahasiswa UINSA. "Terpilihnya saya bukanlah akhir dari perjuangan, tetapi awal dari tanggung jawab besar yang harus saya emban dengan amanah dan bijaksana," tuturnya dengan penuh rasa syukur.

Kesan Sebagai Alumni MA Zainul Hasan 1 Genggong

"Seperti layaknya pohon yang tumbuh dengan subur, memerlukan akar yang kuat untuk menopang tubuhnya. Juga layaknya pohon yang rindang, memerlukan banyak air untuk menghidupi dedaunannya. MA Zaha menjadi akar dan persiapan bekal bagi saya untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan berilmu. Tanpa MA Zaha, tidak mungkin seorang Moch Alfin Thomas menjadi pribadi yang dikenal hari ini," ujarnya penuh haru.

Moch Alfin Thomas adalah contoh nyata bahwa dengan tekad dan kerja keras, seseorang bisa mencapai puncak kesuksesan. Perjalanannya dari pelosok Probolinggo hingga menjadi Presiden Mahasiswa UINSA adalah bukti bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang penuh dedikasi dan semangat. Dengan bekal ilmu dan pengalaman, serta dukungan dari berbagai pihak, Alfin siap membawa perubahan dan memimpin mahasiswa UINSA menuju masa depan yang lebih gemilang.