Logo

Termangu Pada Tahun Baru Islam 1447 H

Termangu pada Tahun Baru Islam adalah momen yang sangat berharga untuk melakukan introspeksi dan evaluasi diri dengan apa yang kita telah perbuat pada tahun 1446 H. Saat kita memasuki tahun baru1447 H, banyak dari kita mungkin merasa terinspirasi untuk memperbaiki diri dan menetapkan resolusi baru. Nah, inilah saat yang tepat untuk melakukan termangu! Bayangkan, kita bisa duduk sejenak, merenungkan perjalanan hidup kita selama setahun terakhir, dan bertanya pada diri sendiri: "Apa yang sudah saya capai? Apa yang bisa saya tingkatkan?"

Dalam KBBI, termangu berarti "berdiam diri sambil termenung" atau "termenung-menung". Kata ini menunjukkan sikap seseorang yang sedang melamun atau berpikir keras dengan tatapan kosong. Momen tahun baru Islam ini sangat cocok termangu sebagai refleksi untuk mengingat apa yang kita lewati selama ini.

Maka dari itu, datangnya tahun baru ini kita jadikan sebuah momentum untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Seperti yang diungkapkan dalam Al-Qur'an surah Al Hasyr ayat 18 bahwa kita diajak untuk memperhatikan perbuatan kita dan mempersiapkan diri untuk hari esok.

Disamping itu, kita sebagai manusia tentunya tidak luput dari kesalahan, namu hal tersebut harus diimbangi dengan selalu segera memperbaiki diri dalam kehidupan yang kita jalani selama ini, karena apa yang kita lakukan akan dipertanggungjawabkan kelak seperti apa yang tertera dalam Al Qur’an Surah An Nur ayat 24.

Dengan melakukan termangu atas apa yang kita lakukan selama ini, kita bisa lebih memahami kelemahan dan kekuatan kita, serta berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Jadi, mari kita manfaatkan momentum Tahun Baru Islam 1447 H ini untuk melakukan evaluasi diri, memperbaiki ibadah, dan berkomitmen untuk menjalani hidup yang lebih bermakna. Siapa tahu, langkah kecil ini bisa membawa perubahan besar dalam hidup kita, hal ini sesuai dengan apa yang difirmankan oleh Allah Subhanahu Wata’ala Surat Al-A'raf ayat 201, bahwa orang-orang yang bertakwa, ketika diganggu oleh bisikan setan, segera ingat kepada Allah dan menyadari kesalahan mereka. Ayat ini menekankan pentingnya kesadaran dan reaksi cepat terhadap godaan setan, serta pentingnya mengingat Allah dalam menghadapi keburukan.

Sebagai penutup tulisan, pada tahun 1447 H ini, marilah kita sejenak termangu untuk menilai kualitas dan kuantitas ibadah atau aktifitas yang telah kita dilakukan agar dapat lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.

Penulis:

Mohammad Hendra

← Kembali
Document